Selasa, 28 Maret 2017

MAAG, SI SAKIT TAK TERPERIH DI LAMBUNG

MAAG, SI SAKIT TAK TERPERIH DI LAMBUNG




Istilah “maag” berasal dari bahasa Belanda, “de maag”, yang artinya lambung. Sehingga sakit maag memiliki arti sakit di lambung. 

Namun terdapat beberapa istilah untuk sakit lambung ini dalam bahasa medis. Setidaknya ada dua macam, yaitu gastritis dan tukak peptik (peptic ulcer, atau stomach ulcer). Keduanya berasal dari lokasi yang sama, yaitu lambung. Dengan gejalanya hampir mirip namun derajat keparahannya sedikit berbeda.

1.   Gastritis
Gastritis adalah radang atau inflamasi pada lambung. Radang memberikan arti bahwa terjadi cedera pada lambung yang menyebabkan sel-sel darah putih bermigrasi ke dinding lambung yang pada akhirnya dinding lambung mengalami pembengkakan. Tetapi gastritis belum tentu berarti ada luka di lambung (tukak peptik).

Kenapa bisa terjadi gastritis?
Gastritis dapat disebabkan oleh adanya infeksi, iritasi, gangguan autoimun, atau aliran balik empedu ke lambung. Infeksinya bisa disebabkan oleh bakteri atau virus, sedangkan iritasi lambung bisa disebabkan karena makanan atau obat-obatan. Beberapa obat bisa menyebabkan iritasi lambung, seperti aspirin dan obat-obat Anti Inflamasi Non-Steroid (AINS) seperti diklofenak, piroksikam, fenilbutazon, dll. Makanan yang terlalu asam dan terlalu pedas juga bisa menyebabkan iritasi lambung untuk beberapa orang yang peka. Beberapa iritan lambung yang lain antara lain adalah: alkohol, produksi asam lambung yang berlebihan, gangguan muntah kronis, dll. Gastritis bisa terjadi secara tiba-tiba (gastritis akut), atau secara bertahap (gastritis kronis).
Mengenali gejala gastritis
Kadang-kadang tidak ada gejala sama sekali. Namun beberapa gejala yang sering terjadi adalah : cegukan, kurang nafsu makan, mual, muntah (kadang bisa muntah dengan sedikit darah atau cairan seperti kopi, dan bisa pula terjadi warna kehitaman pada feses (tinja)).

Lalu, bagaimana pengobatannya?
Pengobatan gastritis bervariasi tergantung kepada penyebab spesifiknya. Jika disebabkan karena penggunaan obat-obatan (aspirin, AINS, dll.), maka hentikan penggunaan obatnya. Namun pada sebagian besar kasus gastritis, menetralkan asam lambung dengan antasid atau mengurangi produksi asam lambung dengan obat-obat penekan asam lambung biasanya sangat membantu mengatasi gejala. (obat-obatnya sama dengan yang digunakan pada tukak lambung seperti yang dibahas di bawah ini).



2.   Tukak lambung (Peptic Ulcer atau Stomach Ulcer) ?
Sebagaimana yang telah dipaparkan diatas, Gastritis dan tukak lambung berasal dari lokasi yang sama, yaitu lambung. Dengan gejalanya hampir mirip namun derajat keparahannya sedikit berbeda.

Tukak lambung ini termasuk kedalam jenis sakit lambung yang lebih berat dari gastritis, dimana sudah terjadi tukak atau luka pada lambung. Ada semacam lubang (erosi) pada beberapa bagian dari saluran cerna. Jenis yang paling umum adalah tukak duodenum, yaitu yang terjadi pada usus duodenum (usus 12 jari), kira-kira sekitar 12 inci setelah lambung. Tukak yang terjadi pada lambung itu sendiri disebut tukak gastrik atau tukak peptik (gastric ulcer).

Kenapa bisa terjadi tukak lambung?
Penyebab langsung tukak lambung adalah adanya kerusakan pada mukosa lambung atau usus halus akibat adanya asam lambung, yang normalnya ada di dalam lambung pada proporsi tertentu. Selain itu, infeksi bakteri Helicobacter pylori juga berperan penting menyebabkan tukak lambung maupun duodenum. Bakteri ini mungkin ditularkan dari orang lain melalui makanan atau air yang terkontaminasi. Pengobatan yang paling efektif adalah menggunakan antibiotika. Cedera pada permukaan mukosa lambung dan lemahnya pertahanan pada mukosa lambung juga berperan menyebabkan tukak lambung. Sekresi asam lambung yang berlebihan, faktor genetik, dan stress psikologis juga termasuk faktor yang menyebabkan terjadinya dan memberatnya tukak lambung. Sama seperti gastritis, penggunaan obat-obat seperti aspirin atau NSAID lainnya secara kronis juga menyebabkan tukak lambung.

Seperti apa gejala tukak lambung?
Gejala utama tukak lambung adalah panas dan seperti digerogoti pada daerah lambung yang terjadi sekitar 30 min sampai 3 jam. Rasa nyeri sering ditafsirkan seperti rasa terbakar, salah cerna, atau lapar. Rasa nyeri umumnya terjadi di usus bagian atas, tetapi kadang dapat juga terjadi di bawah tulang dada. Pada beberapa individu, nyeri dapat terjadi segera setelah makan. Pada orang lain, nyeri mungkin tidak terjadi sampai beberapa jam setelah makan. Rasa nyeri kadang bisa membangunkan orang pada saat tidur malam. Gejala lainnya adalah kehilangan nafsu makan dan turun berat badan. Tapi penderita tukak duodenum mungkin malah akan naik berat badannya, karena ia akan lebih banyak makan untuk mengatasi gejala yang tidak enak di perut. Selain itu, penderita tukak peptik dapat pula mengalami muntah yang berulang, tinja berwarna kehitaman, atau darah pada tinja karena ada perdarahan di lambung, atau anemia karena kekurangan darah, dll.

Lalu, bagaimana pengobatannya?
Selain dengan obat, tentu perlu dilakukan upaya-upaya non obat seperti menjaga makanan dengan menghindari makanan yang terlalu asam atau pedas, jangan sampai perut kosong (makan dengan porsi sedikit-sedikit tetapi lebih kerap), dan jangan stress. Stress bukan merupakan penyebab (kausa), tetapi bisa memperparah kejadian maag.

Tukak lambung yang disebabkan oleh bakteri Helicobacter pylori harus diobati dengan antibiotika yang harus diperoleh dengan resep dokter. Antibiotika yang sering dipakai adalah kombinasi Klaritromisin dengan Amoksisilin atau Metronidazol, yang harus digunakan sekitar 2 minggu. Selain itu, juga dikombinasi dengan obat-obat lain yang bertujuan mengurangi produksi asam lambung, ataupun melindungi permukaan mukosa lambung dari serangan asam lambung. Beberapa obat yang digunakan untuk menetralkan asam lambung dan mengurangi produksi asam lambung antara lain adalah:

1. Antasid
Obat ini umumnya berisi Al hidroksida dan Mg hidroksida, ada juga yang berisi CaCO3 yang bersifat basa, dengan tujuan menetralkan keasaman lambung. Obatnya ada yang berupa suspensi (cairan) dan ada yang berupa tablet kunyah. Untuk obat bentuk suspensi, jangan lupa kocok dahulu sebelum diminum supaya homogen. Untuk tablet kunyah, kunyah hingga halus sebelum ditelan agar efeknya lebih cepat. Sebaiknya tidak dipakai lebih dari 2 minggu, jika nyeri masih berlanjut, periksakan ke dokter.

2. Antagonis histamin H2
Golongan berikutnya adalah yang bekerja memblok reseptor histamin. Histamin adalah senyawa dari dalam tubuh yang bisa memicu sekresi asam lambung. Jika reseptornya diblokade, maka histamin tidak bisa bekerja, dan produksi asam lambung berkurang. Contoh obatnya adalah : Simetidin, Ranitidin, Famotidin, dan Nizatidin.

3. Penghambat pompa proton
Obat ini bekerja pada pompa proton yang merupakan tempat keluarnya proton (ion H) yang akan membentuk asam lambung. Karena bekerja langsung di pompa proton, obat ini lebih potensial daripada golongan antagonis H2, contohnya adalah: Omeprazol, Lansoprazol, dan Pantoprazol. Obat-obat ini harus diperoleh dengan resep dokter.

4. Pelindung mukosa lambung dan duodenum
Ada obat yang bekerja melapisi permukaan mukosa lambung, sehingga melindunginya dari asam lambung. Contoh obatnya adalah Sukralfat.

5. Analog prostaglandin
Obat ini merupakan analog prostaglandin, suatu senyawa yang dibutuhkan untuk perlindungan mukosa lambung. Obat ini menyerupai prostaglandin sehingga meningkatkan pertahanan mukosa lambung. Contohnya adalah : misoprostol.

Tukak lambung perlu mendapat penanganan yang tepat, jika tidak, dapat timbul komplikasi, seperti anemia (kurang darah) atau perforasi (lambung atau usus bocor/berlubang). Tentu akan cukup berbahaya.

Sumber : https://zulliesikawati.wordpress.com/2010/04/14/1650/

0 komentar:

Posting Komentar

Silahkan tinggalkan komentar !