Selasa, 28 Maret 2017

APA ITU CIPROFLOKSASIN?

APA ITU CIPROFLOKSASIN?

Ciprofloksasin adalah antibiotik untuk mengobati berbagai macam infeksi bakteri. Ciprofloxacin termasuk dalam kelas obat bernama antiobiotik quinolone dan hanya mengobati infeksi bakteri, sehingga obat ini tidak akan bekerja pada infeksi virus (seperti pilek, flu). Penggunaan antibiotik apapun yang tidak perlu atau berlebihan dapat mengurangi efektivitas obat.

Dalam Golongan kuinolon, Secara garis besar dibagi menjadi 2 kelompok : 
1. Kuinolon : Kelompok tidak punya manfaat klinik untuk pengobatan infeksi sistemik karena kadarnya dalam darah terlalu rendah.

Selain itu, daya antibakterinya agak lemah dan resistensi juga cepat timbul. Indikasi kliniknya terbatas sebagai antiseptik saluran kemih. Yang termasuk kelompok ini adalah asam nalidiksat dan asam pipemidat. Contoh : Asam nalidiksat, Asam piromidat, Asam pipermidat, Sinoksasin, dll.

Selain itu, terdapat obat baru dalam kelompok kuinolon yang disebut dengan “kelompok kuinolon baru” yaitu : Moksifloksasin, Gatifloksasin dan gemifloksasin. Ketiganya selain tersedia dalam bentuk oral, juga tersedia dalam bentuk parenteral sehingga memudahkan dalam pemilihan regimen terapi.

2. Fluorokuinolon : Kelompok ini disebut demikian karena adanya atom fluor pada posisi 6 dalam struktur molekul. Daya antibakteri fluorokuinolon jauh lebih kuat dibandingkan kelompok kuinolon lama. Selain itu, kelompok obat ini diserap dengan baik pada pemberian oral, dan beberapa derivatnya tersedia juga dalam bentuk parenteral sehingga dapat digunakan untuk infeksi yang berat, khusus yang disebabkan oleh kuman gram-negatif. Contoh  : Siprofloksasin, Ofloksasin, Norfloksasin,dll.

Sama halnya dengan kelompok kuinolon, kelompok fluorokuinolon juga memiliki obat baru (kelompok fuorokuinolon baru) yaitu : Levofloksasin, moksifloksasin).

Jadi, Siprofloksasin termasuk golongan kuinolon dan masuk dalam kelompok fluorokuinolon (lama).


BAGAIMANA MEKANISME KERJA SEBAGAI ANTIBIOTIK?
Golongan kuinolon memiliki mekanisme kerja yaitu menghambat kerja enzim DNA girase pada kuman dan bersifat bakterisidal. Demikian pula mekanisme kerja ini tidak ada perbedaan terhadap kedua kelompok kuinolon (Kuinolon dan Fluorokuinolon). Sehingga ciprofloxacin bekerja dengan menghentikan pertumbuhan bakteri agar tidak bisa hidup dalam tubuh dan mati.

BAGAIMANA OBAT DIPROSES DALAM TUBUH (FARMAKOKINETIK)?
Siprofloksasin dikenal memiliki penyerapan yang sangat baik dibandingkan dengan golongan kuinolon lain. Namun, penyerapan Siproflokasin dan mungkin fluorokuinolon lain dapat terhambat jika diberikan bersamaan dengan antasida.

Salah satu sifat fluorokuinolon yang menguntungkan adalah bawha golongan obat ini mampu mencapai kadar tinggi dalam jaringan prostat. Beberapa fluorokuinolon seperti siprofloksasin dan ofloksasin dapat mencapai kada tinggi dalam cairan serebrospinal bila ada meningitis. Sifat lain fluorokuinolon yang menguntungkan ialah masa paruh eliminasinya panjang sehingga obat cukup diberikn 2 kali sehari.

BAGAIMANA CARA KONSUMSINYA DENGAN TEPAT?
Ciprofloxacin dapat dikonsumsi sebelum atau sesudah makan.
Jangan lupa untuk meminum banyak cairan, terutama air putih, selama mengonsumsinya. Air putih dapat membantu untuk mencegah kemunculan efek samping obat ini.

Jangan mengonsumsi produk susu serta produk yang mengandung kafein (seperti kopi atau cokelat) bersamaan dengan ciprofloxacin. Bila konsumsi antasida atau suplemen vitamin yang mengandung zat besi atau zinc juga perlu dihindari selama setidaknya dua jam sebelum atau 4-6 jam sesudah meminum antibiotik ini agar tidak mengurangi keefektifannya.

Bila sedang mendapat terapi dengan teofillin, Anda harus memberitahukanya kepada dokter karena kadar teofilin dalam darah akan meningkat sehingga dapat terjadi intoksikasi.

BAGAIMANA JIKA TERLUPA MEMINUM SATU DOSIS?

Apabila Anda melupakan satu dosis obat ini, minum sesegera mungkin. Namun, bila sudah mendekati waktu dosis berikutnya, lewati dosis yang terlupakan dan kembali ke jadwal dosis yang biasa. Jangan menggandakan dosis.

EFEK SAMPING APA YANG DAPAT TIMBUL KARENA KONSUMSI CIPROFLOXACIN?

Cari pertolongan darurat jika Anda mengalami tanda-tanda reaksi alergi: gatal-gatal, kesulitan bernapas, pembengkakan wajah, bibir, lidah, atau tenggorokan.

Hentikan penggunaan ciprofloxacin dan hubungi dokter segera jika Anda mengalami efek samping serius seperti:
  • Pusing, pingsan, detak jantung cepat atau tidak teratur
  • Sendi mendadak nyeri, terdengar suara menderak atau meletus, memar, bengkak, rasa nyeri, kekakuan, atau kehilangan kemampuan bergerak pada sendi manapun
  • Diare berair atau berdarah
  • Kebingungan, berhalusinasi, depresi, berpikir atau bertindak lain dari biasanya
  • Sakit kepala, telinga berdenging, pusing, mual, gangguan penglihatan, sakit di belakang mata
  • Kulit pucat atau menguning, urin berwarna gelap, demam, lemas
  • Lebih jarang atau sama sekali tidak buang air kecil
  • Mudah memar atau berdarah
  • Mati rasa, kesemutan, atau sakit tidak wajar di bagian tubuh manapun
  • Tanda pertama ruam, seringan apapun atau
  • Reaksi parah pada kulit – demam, sakit tenggorokan, bengkak pada wajah atau lidah, mata terasa terbakar, sakit pada kulit, diikuti dengan ruam merah atau ungu yang menyebar (terutama ke wajah atau tubuh bagian atas) dan kulit melepuh dan mengelupas

Efek samping yang lebih ringan dari ciprofloxacin mungkin termasuk: 
  • Mual, muntah
  • Pusing atau mengantuk
  • Penglihatan buram
  • Merasa gugup, cemas, atau mudah marah atau
  • Gangguan tidur (insomnia atau bermimpi buruk)

Tidak semua orang mengalami efek samping berikut ini. Mungkin ada beberapa efek samping yang tidak disebutkan di atas. Bila mengalami kekhawatiran mengenai efek samping tertentu, konsultasikanlah pada dokter atau apoteker.

 

CARA PENYIMPANAN YANG BAIK

Obat ini paling baik disimpan pada suhu ruangan (250-300c), jauhkan dari paparan sinar matahari langsung dan tempat yang lembap. Jangan disimpan di kamar mandi. Jangan dibekukan. Merek lain dari obat ini mungkin memiliki aturan penyimpanan yang berbeda. Perhatikan instruksi penyimpanan pada kemasan produk atau tanyakan pada apoteker. Jauhkan semua obat-obatan dari jangkauan anak-anak dan hewan peliharaan.

Jangan menyiram obat-obatan ke dalam toilet atau ke saluran pembuangan kecuali bila diinstruksikan. Buang produk ini bila masa berlakunya telah habis atau bila sudah tidak diperlukan lagi. Konsultasikan kepada apoteker atau perusahaan pembuangan limbah lokal mengenai bagaimana cara aman membuang obat ini.

APAKAH AMAN BAGI IBU HAMIL DAN ATAU MENYUSUI?

Tidak ada penelitian yang memadai mengenai risiko penggunaan ciprofloxacin pada ibu hamil atau menyusui. Selalu konsultasikan kepada dokter Anda untuk mempertimbangkan potensi manfaat dan risiko sebelum menggunakan obat ini. Obat ini termasuk ke dalam risiko kehamilan kategori C (mungkin berisiko) menurut US Food and Drugs Administration (FDA).

Berikut referensi kategori risiko kehamilan menurut FDA :
  • A= Tidak berisiko
  • B= Tidak berisiko pada beberapa penelitian
  • C= Mungkin berisiko
  • D= Ada bukti positif dari risiko
  • X= Kontraindikasi
  • N= Tidak diketahui

INTERAKSI

Obat-obatan apa yang mungkin berinteraksi dengan Ciprofloxacin?

Walaupun beberapa jenis obat tidak bisa diminum secara bersamaan, ada juga kasus dimana obat bisa diminum serentak jika ada interaksi. Dalam kasus ini, dokter mungkin mengubah dosis, atau mungkin perlu adanya pencegahan. Beritahu petugas kesehatan profesional bila Anda minum obat dengan atau tanpa resep.

Menggunakan obat ini bersamaan dengan obat-obatan lain biasanya tidak disarankan. Dokter mungkin memutuskan untuk tidak mengobati Anda dengan obat-obatan di bawah ini atau mengubah beberapa obat lainnya yang Anda gunakan.
  • Agomelatine
  • Amifampridine
  • Cisapride
  • Dronedarone
  • Lomitapide
  • Mesoridazine
  • Pimozide
  • Piperaquine
  • Sparfloxacin
  • Thioridazine
  • Tizanidine

Menggunakan obat ini bersamaan dengan obat-obatan lain di bawah ini biasanya tidak disarankan, tapi mungkin diperlukan dalam beberapa kasus. Jika kedua obat diresepkan serentak, dokter mungkin akan mengubah dosis atau seberapa sering Anda menggunakan satu atau kedua obat.

  • Acarbose
  • Acecainide
  • Acetohexamide
  • Alfuzosin
  • Alogliptin
  • Alosetron
  • Amiodarone
  • Amitriptyline
  • Amoxapine
  • Anagrelide
  • Apixaban
  • Apomorphine
  • Aripiprazole
  • Arsenic Trioxide
  • Artemether
  • Asenapine
  • Astemizole
  • Azimilide
  • Azithromycin
  • Bendamustine
  • Benfluorex
  • Bosutinib
  • Bretylium
  • Buserelin
  • Canagliflozin
  • Chlorpromazine
  • Chlorpropamide
  • Citalopram
  • Clarithromycin
  • Clomipramine
  • Clozapine
  • Crizotinib
  • Cyclobenzaprine
  • Dabrafenib
  • Dapagliflozin
  • Dasatinib
  • Delamanid
  • Desipramine
  • Deslorelin
  • Disopyramide
  • Dofetilide
  • Dolasetron
  • Domperidone
  • Doxorubicin
  • Doxorubicin Hydrochloride Liposome
  • Droperidol
  • Eliglustat
  • Eltrombopag
  • Erlotinib
  • Erythromycin
  • Escitalopram
  • Everolimus
  • Exenatide
  • Fentanyl
  • Fingolimod
  • Flecainide
  • Fluconazole
  • Fluoxetine
  • Gatifloxacin
  • Gemifloxacin
  • Gliclazide
  • Glimepiride
  • Glipizide
  • Gliquidone
  • Glyburide
  • Gonadorelin
  • Goserelin
  • Granisetron
  • Guar Gum
  • Halofantrine
  • Haloperidol
  • Histrelin
  • Hydrocodone
  • Ibrutinib
  • Ibutilide
  • Ifosfamide
  • Iloperidone
  • Imipramine
  • Insulin Aspart, Recombinant
  • Insulin Degludec
  • Insulin Detemir
  • Insulin Glargine, Recombinant
  • Insulin Glulisine
  • Insulin Human Isophane (NPH)
  • Insulin Human Regular
  • Insulin Lispro, Recombinant
  • Ivabradine
  • Ketoconazole
  • Lapatinib
  • Leuprolide
  • Levofloxacin
  • Linagliptin
  • Liraglutide
  • Lopinavir
  • Lumefantrine
  • Lurasidone
  • Mefloquine
  • Metformin
  • Methadone
  • Metronidazole
  • Mifepristone
  • Miglitol
  • Moricizine
  • Moxifloxacin
  • Nafarelin
  • Naloxegol
  • Nateglinide
  • Nilotinib
  • Norfloxacin
  • Nortriptyline
  • Octreotide
  • Ofloxacin
  • Ondansetron
  • Paliperidone
  • Pasireotide
  • Pazopanib
  • Perflutren Lipid Microsphere
  • Pioglitazone
  • Pirfenidone
  • Pomalidomide
  • Posaconazole
  • Pramlintide
  • Procainamide
  • Prochlorperazine
  • Promethazine
  • Propafenone
  • Protriptyline
  • Quetiapine
  • Quinidine
  • Quinine
  • Ranolazine
  • Rasagiline
  • Repaglinide
  • Rosiglitazone
  • Salmeterol
  • Saquinavir
  • Saxagliptin
  • Sematilide
  • Sevoflurane
  • Simeprevir
  • Simvastatin
  • Sitagliptin
  • Sodium Phosphate
  • Sodium Phosphate, Dibasic
  • Sodium Phosphate, Monobasic
  • Solifenacin
  • Sorafenib
  • Sotalol
  • Sunitinib
  • Tasimelteon
  • Tedisamil
  • Telavancin
  • Telithromycin
  • Terfenadine
  • Teriflunomide
  • Tetrabenazine
  • Theophylline
  • Tolazamide
  • Tolbutamide
  • Toremifene
  • Trazodone
  • Trifluoperazine
  • Trimipramine
  • Triptorelin
  • Vandetanib
  • Vardenafil
  • Vemurafenib
  • Vilanterol
  • Vilazodone
  • Vildagliptin
  • Vinflunine
  • Voriconazole
  • Warfarin
  • Ziprasidone

Menggunakan obat ini bersamaan dengan obat-obatan lain mungkin meningkatkan risiko efek samping tertentu, tapi menggunakan kedua obat mungkin menjadi pengobatan terbaik untuk Anda. Jika kedua obat diresepkan serentak, dokter mungkin akan mengubah dosis atau seberapa sering Anda menggunakan satu atau kedua obat.

  • Aluminum Carbonate, Basic
  • Aluminum Hydroxide
  • Aluminum Phosphate
  • Betamethasone
  • Calcium
  • Chloroquine
  • Corticotropin
  • Cortisone
  • Cosyntropin
  • Cyclosporine
  • Deflazacort
  • Dexamethasone
  • Diclofenac
  • Didanosine
  • Dihydroxyaluminum Aminoacetate
  • Dihydroxyaluminum Sodium Carbonate
  • Dutasteride
  • Fludrocortisone
  • Fluocortolone
  • Fosphenytoin
  • Hydrocortisone
  • Itraconazole
  • Lanthanum Carbonate
  • Levothyroxine
  • Magaldrate
  • Magnesium Carbonate
  • Magnesium Hydroxide
  • Magnesium Oxide
  • Magnesium Trisilicate
  • Methylprednisolone
  • Mycophenolate Mofetil
  • Olanzapine
  • Paramethasone
  • Phenytoin
  • Prednisolone
  • Prednisone
  • Probenecid
  • Rifapentine
  • Ropinirole
  • Ropivacaine
  • Sevelamer
  • Sildenafil
  • Sucralfate
  • Triamcinolone
  • Zolpidem

 

KONDISI KESEHATAN APA YANG DAPAT BERINTERAKSI DENGAN CIPROFLOXACIN?

Adanya masalah medis lainnya mungkin mempengaruhi penggunaan obat ini. Pastikan Anda memberitahu dokter kalau Anda memiliki masalah medis lainnya, khususnya:
  • Bradycardia (detak jantung lambat)
  • Diabetes
  • Diare
  • Serangan jantung
  • Penyakit jantung (misalnya gagal jantung)
  • Ritme jantung bermasalah (contoh: interval qt berkepanjangan)
  • Hypokalemia (rendahnya kalium di dalam darah)
  • Hypomagnesemia (rendah magnesium di dalam darah)
  • Penyakit hati
  • Kejang-kejang (epilepsi)
  • Stroke – gunakan dengan hati-hati. mungkin bisa memperburuk kondisi ini
  • Penyakit otak (contoh: pengerasan arteri)
  • Penyakit ginjal
  • Transplantasi organ (misalnya hati, ginjal, atau paru-paru)
  • Kelainan tendon (misalnya rheumatoid arthritis) – gunakan dengan hati-hati. Mungkin menyebabkan efek samping yang memperburuk kondisi
  • Myasthenia gravis (lemah otot parah) – harus tidak digunakan pada pasien dengan kondisi ini


DAFTAR PUSTKA

Farmakologi dan terapi ed. 5 FK UI 2007 hal. 718-722
http://www.alodokter.com/ciprofloxacin diakses pada 22 Maret 2017
https://hellosehat.com/obat/ciprofloxacin/ diakses pada 22 Maret 2017

0 komentar:

Posting Komentar

Silahkan tinggalkan komentar !