Selasa, 28 Maret 2017

Mengenal zat aktif dalam komposisi obat selesma/flu

Mengenal zat aktif dalam komposisi obat selesma/flu



 


Obat-obat flu yang beredar di pasaran sangat banyak ragam dan kombinasinya. Selama ini orang memilih obat flu lebih karena pengaruh iklan yang gencar di berbagai media, terutama televisi. Padahal, masing-masing komposisi tentunya punya tujuan pengobatan sendiri. Berikut ini adalah nama-nama zat yang sering terdapat pada obat flu dan khasiatnya. Jika Anda akan memilih obat flu, coba lihat komposisinya, panduan di bawah ini akan membantu anda dalam memilih obat sesuai kebutuhan.

Acetaminophenum atau asetaminofen atau parasetamol
Berkhasiat analgetika-antipiretika, maksudnya berkhasiat menghilangkan rasa nyeri atau sakit dan menurunkan panas. Senyawa obat ini juga banyak dipakai pada obat-obat turun panas untuk anak-anak. Obat flu yang mengandung asetaminofen atau parasetamol cocok digunakan untuk flu yang disertai sakit kepala atau demam.

Asetosal atau asam asetil-salisilat
Khasiatnya sama dengan parasetamol, yaitu sebagai analgetika-antipiretika. Namun karena sifatnya yang sedikit asam dan efek sampingnya dapat mengiritasi lambung, tidak cocok digunakan oleh pasien yang menderita maag atau gangguan lambung. Asetosal juga memiliki efek mengencerkan darah, sehingga sebaiknya tidak dikonsumsi pada pasien dengan gangguan perdarahan, karena akan meningkatkan resiko perdarahan. Selain itu, asetosal juga dapat menyebabkan alergi pada pasien tertentu yang sensitif, sehingga sebaiknya tidak digunakan oleh penderita asma karena dapat memicu serangan asmanya.

Salisilamida
Merupakan turunan salisilat, berkhasiat analgetik juga tapi lebih lemah khasiatnya dibanding asetosal. Efek sampingnya mirip dengan asetosal, tapi lebih sering menganggu pencernaan.

Fenilefrin
Khasiatnya adalah sebagai dekongestan (menciutkan selaput lendir hidung). Senyawa obat ini digunakan untuk menghentikan pilek, karena itu cocok untuk flu yang disertai pilek. Namun, obat ini berefek menaikkan tekanan darah, karena itu harus digunakan secara hati-hati oleh penderita hipertensi. 

Levo-N-etilefedrin HCl atau Efedrin
Khasiatnya adalah dekongestan dan juga dapat melonggarkan saluran nafas (bronkodilator). Perlu dipakai hati-hati pada penderita hipertensi.

Phenylpropanolamin HCl atau fenilpropanolamin
Adalah turunan efedrin, berkhasiat dekongestan juga. Obat-obat golongan ini sebaiknya digunakan dengan hati-hati pada penderita hipertensi, karena dapat meningkatkan tekanan darah.

Chlorpheniramin maleas atau klorfeniramin maleat atau CTM
Obat ini berkhasiat anti histamin atau anti alergi. Zat ini hampir selalu ada di setiap komposisi obat flu untuk mengatasi kemungkinan kejadian flu karena alergi. Efek sampingnya adalah mengantuk. Jadi jangan gunakan obat ini jika sedang dalam kondisi harus berkonsentrasi tinggi (menyopir, menjalankan mesin, dll).

1.    Difenhidramin
Obat ini juga anti alergi dan memiliki efek samping mengantuk yang kuat. Selain itu, obat ini juga berefek anti mual. 

2.     Kofein
Khasiatnya sebagai penyegar atau stimulan susunan syaraf. Beberapa obat flu menyertakan zat ini dengan tujuan supaya pasien tetap merasa segar dan tidak mengantuk..

3.     Dekstrometorfan
Berkhasiat sebagai obat batuk untuk jenis batuk kering (antitusif). Beberapa produk obat flu menyertakan zat ini untuk flu yang disertai batuk. Obat flu yang mengandung senyawa ini cocok digunakan pada flu yang disertai batuk.

4.      Gliserilguaiakolat
Berkhasiat sebagai obat batuk juga, tetapi untuk jenis batuk berdahak. Jika flu Anda disertai batuk berdahak, komposisi obat flu yang mengandung senaywa ini cukup tepat.

Sumber :  https://zulliesikawati.wordpress.com/2008/10/23/mengenal-zat-aktif-dalam-komposisi-obat-selesmaflu/

APA ITU CIPROFLOKSASIN?

APA ITU CIPROFLOKSASIN?

Ciprofloksasin adalah antibiotik untuk mengobati berbagai macam infeksi bakteri. Ciprofloxacin termasuk dalam kelas obat bernama antiobiotik quinolone dan hanya mengobati infeksi bakteri, sehingga obat ini tidak akan bekerja pada infeksi virus (seperti pilek, flu). Penggunaan antibiotik apapun yang tidak perlu atau berlebihan dapat mengurangi efektivitas obat.

Dalam Golongan kuinolon, Secara garis besar dibagi menjadi 2 kelompok : 
1. Kuinolon : Kelompok tidak punya manfaat klinik untuk pengobatan infeksi sistemik karena kadarnya dalam darah terlalu rendah.

Selain itu, daya antibakterinya agak lemah dan resistensi juga cepat timbul. Indikasi kliniknya terbatas sebagai antiseptik saluran kemih. Yang termasuk kelompok ini adalah asam nalidiksat dan asam pipemidat. Contoh : Asam nalidiksat, Asam piromidat, Asam pipermidat, Sinoksasin, dll.

Selain itu, terdapat obat baru dalam kelompok kuinolon yang disebut dengan “kelompok kuinolon baru” yaitu : Moksifloksasin, Gatifloksasin dan gemifloksasin. Ketiganya selain tersedia dalam bentuk oral, juga tersedia dalam bentuk parenteral sehingga memudahkan dalam pemilihan regimen terapi.

2. Fluorokuinolon : Kelompok ini disebut demikian karena adanya atom fluor pada posisi 6 dalam struktur molekul. Daya antibakteri fluorokuinolon jauh lebih kuat dibandingkan kelompok kuinolon lama. Selain itu, kelompok obat ini diserap dengan baik pada pemberian oral, dan beberapa derivatnya tersedia juga dalam bentuk parenteral sehingga dapat digunakan untuk infeksi yang berat, khusus yang disebabkan oleh kuman gram-negatif. Contoh  : Siprofloksasin, Ofloksasin, Norfloksasin,dll.

Sama halnya dengan kelompok kuinolon, kelompok fluorokuinolon juga memiliki obat baru (kelompok fuorokuinolon baru) yaitu : Levofloksasin, moksifloksasin).

Jadi, Siprofloksasin termasuk golongan kuinolon dan masuk dalam kelompok fluorokuinolon (lama).


BAGAIMANA MEKANISME KERJA SEBAGAI ANTIBIOTIK?
Golongan kuinolon memiliki mekanisme kerja yaitu menghambat kerja enzim DNA girase pada kuman dan bersifat bakterisidal. Demikian pula mekanisme kerja ini tidak ada perbedaan terhadap kedua kelompok kuinolon (Kuinolon dan Fluorokuinolon). Sehingga ciprofloxacin bekerja dengan menghentikan pertumbuhan bakteri agar tidak bisa hidup dalam tubuh dan mati.

BAGAIMANA OBAT DIPROSES DALAM TUBUH (FARMAKOKINETIK)?
Siprofloksasin dikenal memiliki penyerapan yang sangat baik dibandingkan dengan golongan kuinolon lain. Namun, penyerapan Siproflokasin dan mungkin fluorokuinolon lain dapat terhambat jika diberikan bersamaan dengan antasida.

Salah satu sifat fluorokuinolon yang menguntungkan adalah bawha golongan obat ini mampu mencapai kadar tinggi dalam jaringan prostat. Beberapa fluorokuinolon seperti siprofloksasin dan ofloksasin dapat mencapai kada tinggi dalam cairan serebrospinal bila ada meningitis. Sifat lain fluorokuinolon yang menguntungkan ialah masa paruh eliminasinya panjang sehingga obat cukup diberikn 2 kali sehari.

BAGAIMANA CARA KONSUMSINYA DENGAN TEPAT?
Ciprofloxacin dapat dikonsumsi sebelum atau sesudah makan.
Jangan lupa untuk meminum banyak cairan, terutama air putih, selama mengonsumsinya. Air putih dapat membantu untuk mencegah kemunculan efek samping obat ini.

Jangan mengonsumsi produk susu serta produk yang mengandung kafein (seperti kopi atau cokelat) bersamaan dengan ciprofloxacin. Bila konsumsi antasida atau suplemen vitamin yang mengandung zat besi atau zinc juga perlu dihindari selama setidaknya dua jam sebelum atau 4-6 jam sesudah meminum antibiotik ini agar tidak mengurangi keefektifannya.

Bila sedang mendapat terapi dengan teofillin, Anda harus memberitahukanya kepada dokter karena kadar teofilin dalam darah akan meningkat sehingga dapat terjadi intoksikasi.

BAGAIMANA JIKA TERLUPA MEMINUM SATU DOSIS?

Apabila Anda melupakan satu dosis obat ini, minum sesegera mungkin. Namun, bila sudah mendekati waktu dosis berikutnya, lewati dosis yang terlupakan dan kembali ke jadwal dosis yang biasa. Jangan menggandakan dosis.

EFEK SAMPING APA YANG DAPAT TIMBUL KARENA KONSUMSI CIPROFLOXACIN?

Cari pertolongan darurat jika Anda mengalami tanda-tanda reaksi alergi: gatal-gatal, kesulitan bernapas, pembengkakan wajah, bibir, lidah, atau tenggorokan.

Hentikan penggunaan ciprofloxacin dan hubungi dokter segera jika Anda mengalami efek samping serius seperti:
  • Pusing, pingsan, detak jantung cepat atau tidak teratur
  • Sendi mendadak nyeri, terdengar suara menderak atau meletus, memar, bengkak, rasa nyeri, kekakuan, atau kehilangan kemampuan bergerak pada sendi manapun
  • Diare berair atau berdarah
  • Kebingungan, berhalusinasi, depresi, berpikir atau bertindak lain dari biasanya
  • Sakit kepala, telinga berdenging, pusing, mual, gangguan penglihatan, sakit di belakang mata
  • Kulit pucat atau menguning, urin berwarna gelap, demam, lemas
  • Lebih jarang atau sama sekali tidak buang air kecil
  • Mudah memar atau berdarah
  • Mati rasa, kesemutan, atau sakit tidak wajar di bagian tubuh manapun
  • Tanda pertama ruam, seringan apapun atau
  • Reaksi parah pada kulit – demam, sakit tenggorokan, bengkak pada wajah atau lidah, mata terasa terbakar, sakit pada kulit, diikuti dengan ruam merah atau ungu yang menyebar (terutama ke wajah atau tubuh bagian atas) dan kulit melepuh dan mengelupas

Efek samping yang lebih ringan dari ciprofloxacin mungkin termasuk: 
  • Mual, muntah
  • Pusing atau mengantuk
  • Penglihatan buram
  • Merasa gugup, cemas, atau mudah marah atau
  • Gangguan tidur (insomnia atau bermimpi buruk)

Tidak semua orang mengalami efek samping berikut ini. Mungkin ada beberapa efek samping yang tidak disebutkan di atas. Bila mengalami kekhawatiran mengenai efek samping tertentu, konsultasikanlah pada dokter atau apoteker.

 

CARA PENYIMPANAN YANG BAIK

Obat ini paling baik disimpan pada suhu ruangan (250-300c), jauhkan dari paparan sinar matahari langsung dan tempat yang lembap. Jangan disimpan di kamar mandi. Jangan dibekukan. Merek lain dari obat ini mungkin memiliki aturan penyimpanan yang berbeda. Perhatikan instruksi penyimpanan pada kemasan produk atau tanyakan pada apoteker. Jauhkan semua obat-obatan dari jangkauan anak-anak dan hewan peliharaan.

Jangan menyiram obat-obatan ke dalam toilet atau ke saluran pembuangan kecuali bila diinstruksikan. Buang produk ini bila masa berlakunya telah habis atau bila sudah tidak diperlukan lagi. Konsultasikan kepada apoteker atau perusahaan pembuangan limbah lokal mengenai bagaimana cara aman membuang obat ini.

APAKAH AMAN BAGI IBU HAMIL DAN ATAU MENYUSUI?

Tidak ada penelitian yang memadai mengenai risiko penggunaan ciprofloxacin pada ibu hamil atau menyusui. Selalu konsultasikan kepada dokter Anda untuk mempertimbangkan potensi manfaat dan risiko sebelum menggunakan obat ini. Obat ini termasuk ke dalam risiko kehamilan kategori C (mungkin berisiko) menurut US Food and Drugs Administration (FDA).

Berikut referensi kategori risiko kehamilan menurut FDA :
  • A= Tidak berisiko
  • B= Tidak berisiko pada beberapa penelitian
  • C= Mungkin berisiko
  • D= Ada bukti positif dari risiko
  • X= Kontraindikasi
  • N= Tidak diketahui

INTERAKSI

Obat-obatan apa yang mungkin berinteraksi dengan Ciprofloxacin?

Walaupun beberapa jenis obat tidak bisa diminum secara bersamaan, ada juga kasus dimana obat bisa diminum serentak jika ada interaksi. Dalam kasus ini, dokter mungkin mengubah dosis, atau mungkin perlu adanya pencegahan. Beritahu petugas kesehatan profesional bila Anda minum obat dengan atau tanpa resep.

Menggunakan obat ini bersamaan dengan obat-obatan lain biasanya tidak disarankan. Dokter mungkin memutuskan untuk tidak mengobati Anda dengan obat-obatan di bawah ini atau mengubah beberapa obat lainnya yang Anda gunakan.
  • Agomelatine
  • Amifampridine
  • Cisapride
  • Dronedarone
  • Lomitapide
  • Mesoridazine
  • Pimozide
  • Piperaquine
  • Sparfloxacin
  • Thioridazine
  • Tizanidine

Menggunakan obat ini bersamaan dengan obat-obatan lain di bawah ini biasanya tidak disarankan, tapi mungkin diperlukan dalam beberapa kasus. Jika kedua obat diresepkan serentak, dokter mungkin akan mengubah dosis atau seberapa sering Anda menggunakan satu atau kedua obat.

  • Acarbose
  • Acecainide
  • Acetohexamide
  • Alfuzosin
  • Alogliptin
  • Alosetron
  • Amiodarone
  • Amitriptyline
  • Amoxapine
  • Anagrelide
  • Apixaban
  • Apomorphine
  • Aripiprazole
  • Arsenic Trioxide
  • Artemether
  • Asenapine
  • Astemizole
  • Azimilide
  • Azithromycin
  • Bendamustine
  • Benfluorex
  • Bosutinib
  • Bretylium
  • Buserelin
  • Canagliflozin
  • Chlorpromazine
  • Chlorpropamide
  • Citalopram
  • Clarithromycin
  • Clomipramine
  • Clozapine
  • Crizotinib
  • Cyclobenzaprine
  • Dabrafenib
  • Dapagliflozin
  • Dasatinib
  • Delamanid
  • Desipramine
  • Deslorelin
  • Disopyramide
  • Dofetilide
  • Dolasetron
  • Domperidone
  • Doxorubicin
  • Doxorubicin Hydrochloride Liposome
  • Droperidol
  • Eliglustat
  • Eltrombopag
  • Erlotinib
  • Erythromycin
  • Escitalopram
  • Everolimus
  • Exenatide
  • Fentanyl
  • Fingolimod
  • Flecainide
  • Fluconazole
  • Fluoxetine
  • Gatifloxacin
  • Gemifloxacin
  • Gliclazide
  • Glimepiride
  • Glipizide
  • Gliquidone
  • Glyburide
  • Gonadorelin
  • Goserelin
  • Granisetron
  • Guar Gum
  • Halofantrine
  • Haloperidol
  • Histrelin
  • Hydrocodone
  • Ibrutinib
  • Ibutilide
  • Ifosfamide
  • Iloperidone
  • Imipramine
  • Insulin Aspart, Recombinant
  • Insulin Degludec
  • Insulin Detemir
  • Insulin Glargine, Recombinant
  • Insulin Glulisine
  • Insulin Human Isophane (NPH)
  • Insulin Human Regular
  • Insulin Lispro, Recombinant
  • Ivabradine
  • Ketoconazole
  • Lapatinib
  • Leuprolide
  • Levofloxacin
  • Linagliptin
  • Liraglutide
  • Lopinavir
  • Lumefantrine
  • Lurasidone
  • Mefloquine
  • Metformin
  • Methadone
  • Metronidazole
  • Mifepristone
  • Miglitol
  • Moricizine
  • Moxifloxacin
  • Nafarelin
  • Naloxegol
  • Nateglinide
  • Nilotinib
  • Norfloxacin
  • Nortriptyline
  • Octreotide
  • Ofloxacin
  • Ondansetron
  • Paliperidone
  • Pasireotide
  • Pazopanib
  • Perflutren Lipid Microsphere
  • Pioglitazone
  • Pirfenidone
  • Pomalidomide
  • Posaconazole
  • Pramlintide
  • Procainamide
  • Prochlorperazine
  • Promethazine
  • Propafenone
  • Protriptyline
  • Quetiapine
  • Quinidine
  • Quinine
  • Ranolazine
  • Rasagiline
  • Repaglinide
  • Rosiglitazone
  • Salmeterol
  • Saquinavir
  • Saxagliptin
  • Sematilide
  • Sevoflurane
  • Simeprevir
  • Simvastatin
  • Sitagliptin
  • Sodium Phosphate
  • Sodium Phosphate, Dibasic
  • Sodium Phosphate, Monobasic
  • Solifenacin
  • Sorafenib
  • Sotalol
  • Sunitinib
  • Tasimelteon
  • Tedisamil
  • Telavancin
  • Telithromycin
  • Terfenadine
  • Teriflunomide
  • Tetrabenazine
  • Theophylline
  • Tolazamide
  • Tolbutamide
  • Toremifene
  • Trazodone
  • Trifluoperazine
  • Trimipramine
  • Triptorelin
  • Vandetanib
  • Vardenafil
  • Vemurafenib
  • Vilanterol
  • Vilazodone
  • Vildagliptin
  • Vinflunine
  • Voriconazole
  • Warfarin
  • Ziprasidone

Menggunakan obat ini bersamaan dengan obat-obatan lain mungkin meningkatkan risiko efek samping tertentu, tapi menggunakan kedua obat mungkin menjadi pengobatan terbaik untuk Anda. Jika kedua obat diresepkan serentak, dokter mungkin akan mengubah dosis atau seberapa sering Anda menggunakan satu atau kedua obat.

  • Aluminum Carbonate, Basic
  • Aluminum Hydroxide
  • Aluminum Phosphate
  • Betamethasone
  • Calcium
  • Chloroquine
  • Corticotropin
  • Cortisone
  • Cosyntropin
  • Cyclosporine
  • Deflazacort
  • Dexamethasone
  • Diclofenac
  • Didanosine
  • Dihydroxyaluminum Aminoacetate
  • Dihydroxyaluminum Sodium Carbonate
  • Dutasteride
  • Fludrocortisone
  • Fluocortolone
  • Fosphenytoin
  • Hydrocortisone
  • Itraconazole
  • Lanthanum Carbonate
  • Levothyroxine
  • Magaldrate
  • Magnesium Carbonate
  • Magnesium Hydroxide
  • Magnesium Oxide
  • Magnesium Trisilicate
  • Methylprednisolone
  • Mycophenolate Mofetil
  • Olanzapine
  • Paramethasone
  • Phenytoin
  • Prednisolone
  • Prednisone
  • Probenecid
  • Rifapentine
  • Ropinirole
  • Ropivacaine
  • Sevelamer
  • Sildenafil
  • Sucralfate
  • Triamcinolone
  • Zolpidem

 

KONDISI KESEHATAN APA YANG DAPAT BERINTERAKSI DENGAN CIPROFLOXACIN?

Adanya masalah medis lainnya mungkin mempengaruhi penggunaan obat ini. Pastikan Anda memberitahu dokter kalau Anda memiliki masalah medis lainnya, khususnya:
  • Bradycardia (detak jantung lambat)
  • Diabetes
  • Diare
  • Serangan jantung
  • Penyakit jantung (misalnya gagal jantung)
  • Ritme jantung bermasalah (contoh: interval qt berkepanjangan)
  • Hypokalemia (rendahnya kalium di dalam darah)
  • Hypomagnesemia (rendah magnesium di dalam darah)
  • Penyakit hati
  • Kejang-kejang (epilepsi)
  • Stroke – gunakan dengan hati-hati. mungkin bisa memperburuk kondisi ini
  • Penyakit otak (contoh: pengerasan arteri)
  • Penyakit ginjal
  • Transplantasi organ (misalnya hati, ginjal, atau paru-paru)
  • Kelainan tendon (misalnya rheumatoid arthritis) – gunakan dengan hati-hati. Mungkin menyebabkan efek samping yang memperburuk kondisi
  • Myasthenia gravis (lemah otot parah) – harus tidak digunakan pada pasien dengan kondisi ini


DAFTAR PUSTKA

Farmakologi dan terapi ed. 5 FK UI 2007 hal. 718-722
http://www.alodokter.com/ciprofloxacin diakses pada 22 Maret 2017
https://hellosehat.com/obat/ciprofloxacin/ diakses pada 22 Maret 2017

MAAG, SI SAKIT TAK TERPERIH DI LAMBUNG

MAAG, SI SAKIT TAK TERPERIH DI LAMBUNG




Istilah “maag” berasal dari bahasa Belanda, “de maag”, yang artinya lambung. Sehingga sakit maag memiliki arti sakit di lambung. 

Namun terdapat beberapa istilah untuk sakit lambung ini dalam bahasa medis. Setidaknya ada dua macam, yaitu gastritis dan tukak peptik (peptic ulcer, atau stomach ulcer). Keduanya berasal dari lokasi yang sama, yaitu lambung. Dengan gejalanya hampir mirip namun derajat keparahannya sedikit berbeda.

1.   Gastritis
Gastritis adalah radang atau inflamasi pada lambung. Radang memberikan arti bahwa terjadi cedera pada lambung yang menyebabkan sel-sel darah putih bermigrasi ke dinding lambung yang pada akhirnya dinding lambung mengalami pembengkakan. Tetapi gastritis belum tentu berarti ada luka di lambung (tukak peptik).

Kenapa bisa terjadi gastritis?
Gastritis dapat disebabkan oleh adanya infeksi, iritasi, gangguan autoimun, atau aliran balik empedu ke lambung. Infeksinya bisa disebabkan oleh bakteri atau virus, sedangkan iritasi lambung bisa disebabkan karena makanan atau obat-obatan. Beberapa obat bisa menyebabkan iritasi lambung, seperti aspirin dan obat-obat Anti Inflamasi Non-Steroid (AINS) seperti diklofenak, piroksikam, fenilbutazon, dll. Makanan yang terlalu asam dan terlalu pedas juga bisa menyebabkan iritasi lambung untuk beberapa orang yang peka. Beberapa iritan lambung yang lain antara lain adalah: alkohol, produksi asam lambung yang berlebihan, gangguan muntah kronis, dll. Gastritis bisa terjadi secara tiba-tiba (gastritis akut), atau secara bertahap (gastritis kronis).
Mengenali gejala gastritis
Kadang-kadang tidak ada gejala sama sekali. Namun beberapa gejala yang sering terjadi adalah : cegukan, kurang nafsu makan, mual, muntah (kadang bisa muntah dengan sedikit darah atau cairan seperti kopi, dan bisa pula terjadi warna kehitaman pada feses (tinja)).

Lalu, bagaimana pengobatannya?
Pengobatan gastritis bervariasi tergantung kepada penyebab spesifiknya. Jika disebabkan karena penggunaan obat-obatan (aspirin, AINS, dll.), maka hentikan penggunaan obatnya. Namun pada sebagian besar kasus gastritis, menetralkan asam lambung dengan antasid atau mengurangi produksi asam lambung dengan obat-obat penekan asam lambung biasanya sangat membantu mengatasi gejala. (obat-obatnya sama dengan yang digunakan pada tukak lambung seperti yang dibahas di bawah ini).



2.   Tukak lambung (Peptic Ulcer atau Stomach Ulcer) ?
Sebagaimana yang telah dipaparkan diatas, Gastritis dan tukak lambung berasal dari lokasi yang sama, yaitu lambung. Dengan gejalanya hampir mirip namun derajat keparahannya sedikit berbeda.

Tukak lambung ini termasuk kedalam jenis sakit lambung yang lebih berat dari gastritis, dimana sudah terjadi tukak atau luka pada lambung. Ada semacam lubang (erosi) pada beberapa bagian dari saluran cerna. Jenis yang paling umum adalah tukak duodenum, yaitu yang terjadi pada usus duodenum (usus 12 jari), kira-kira sekitar 12 inci setelah lambung. Tukak yang terjadi pada lambung itu sendiri disebut tukak gastrik atau tukak peptik (gastric ulcer).

Kenapa bisa terjadi tukak lambung?
Penyebab langsung tukak lambung adalah adanya kerusakan pada mukosa lambung atau usus halus akibat adanya asam lambung, yang normalnya ada di dalam lambung pada proporsi tertentu. Selain itu, infeksi bakteri Helicobacter pylori juga berperan penting menyebabkan tukak lambung maupun duodenum. Bakteri ini mungkin ditularkan dari orang lain melalui makanan atau air yang terkontaminasi. Pengobatan yang paling efektif adalah menggunakan antibiotika. Cedera pada permukaan mukosa lambung dan lemahnya pertahanan pada mukosa lambung juga berperan menyebabkan tukak lambung. Sekresi asam lambung yang berlebihan, faktor genetik, dan stress psikologis juga termasuk faktor yang menyebabkan terjadinya dan memberatnya tukak lambung. Sama seperti gastritis, penggunaan obat-obat seperti aspirin atau NSAID lainnya secara kronis juga menyebabkan tukak lambung.

Seperti apa gejala tukak lambung?
Gejala utama tukak lambung adalah panas dan seperti digerogoti pada daerah lambung yang terjadi sekitar 30 min sampai 3 jam. Rasa nyeri sering ditafsirkan seperti rasa terbakar, salah cerna, atau lapar. Rasa nyeri umumnya terjadi di usus bagian atas, tetapi kadang dapat juga terjadi di bawah tulang dada. Pada beberapa individu, nyeri dapat terjadi segera setelah makan. Pada orang lain, nyeri mungkin tidak terjadi sampai beberapa jam setelah makan. Rasa nyeri kadang bisa membangunkan orang pada saat tidur malam. Gejala lainnya adalah kehilangan nafsu makan dan turun berat badan. Tapi penderita tukak duodenum mungkin malah akan naik berat badannya, karena ia akan lebih banyak makan untuk mengatasi gejala yang tidak enak di perut. Selain itu, penderita tukak peptik dapat pula mengalami muntah yang berulang, tinja berwarna kehitaman, atau darah pada tinja karena ada perdarahan di lambung, atau anemia karena kekurangan darah, dll.

Lalu, bagaimana pengobatannya?
Selain dengan obat, tentu perlu dilakukan upaya-upaya non obat seperti menjaga makanan dengan menghindari makanan yang terlalu asam atau pedas, jangan sampai perut kosong (makan dengan porsi sedikit-sedikit tetapi lebih kerap), dan jangan stress. Stress bukan merupakan penyebab (kausa), tetapi bisa memperparah kejadian maag.

Tukak lambung yang disebabkan oleh bakteri Helicobacter pylori harus diobati dengan antibiotika yang harus diperoleh dengan resep dokter. Antibiotika yang sering dipakai adalah kombinasi Klaritromisin dengan Amoksisilin atau Metronidazol, yang harus digunakan sekitar 2 minggu. Selain itu, juga dikombinasi dengan obat-obat lain yang bertujuan mengurangi produksi asam lambung, ataupun melindungi permukaan mukosa lambung dari serangan asam lambung. Beberapa obat yang digunakan untuk menetralkan asam lambung dan mengurangi produksi asam lambung antara lain adalah:

1. Antasid
Obat ini umumnya berisi Al hidroksida dan Mg hidroksida, ada juga yang berisi CaCO3 yang bersifat basa, dengan tujuan menetralkan keasaman lambung. Obatnya ada yang berupa suspensi (cairan) dan ada yang berupa tablet kunyah. Untuk obat bentuk suspensi, jangan lupa kocok dahulu sebelum diminum supaya homogen. Untuk tablet kunyah, kunyah hingga halus sebelum ditelan agar efeknya lebih cepat. Sebaiknya tidak dipakai lebih dari 2 minggu, jika nyeri masih berlanjut, periksakan ke dokter.

2. Antagonis histamin H2
Golongan berikutnya adalah yang bekerja memblok reseptor histamin. Histamin adalah senyawa dari dalam tubuh yang bisa memicu sekresi asam lambung. Jika reseptornya diblokade, maka histamin tidak bisa bekerja, dan produksi asam lambung berkurang. Contoh obatnya adalah : Simetidin, Ranitidin, Famotidin, dan Nizatidin.

3. Penghambat pompa proton
Obat ini bekerja pada pompa proton yang merupakan tempat keluarnya proton (ion H) yang akan membentuk asam lambung. Karena bekerja langsung di pompa proton, obat ini lebih potensial daripada golongan antagonis H2, contohnya adalah: Omeprazol, Lansoprazol, dan Pantoprazol. Obat-obat ini harus diperoleh dengan resep dokter.

4. Pelindung mukosa lambung dan duodenum
Ada obat yang bekerja melapisi permukaan mukosa lambung, sehingga melindunginya dari asam lambung. Contoh obatnya adalah Sukralfat.

5. Analog prostaglandin
Obat ini merupakan analog prostaglandin, suatu senyawa yang dibutuhkan untuk perlindungan mukosa lambung. Obat ini menyerupai prostaglandin sehingga meningkatkan pertahanan mukosa lambung. Contohnya adalah : misoprostol.

Tukak lambung perlu mendapat penanganan yang tepat, jika tidak, dapat timbul komplikasi, seperti anemia (kurang darah) atau perforasi (lambung atau usus bocor/berlubang). Tentu akan cukup berbahaya.

Sumber : https://zulliesikawati.wordpress.com/2010/04/14/1650/

Senin, 20 Maret 2017

Mengenal dextral tablet

Dextral Kaplet

Informasi obat kali ini akan menjelaskan jenis obat batuk dan pilek, yang diantaranya menjelaskan dosis obat, komposisi atau kandungan obat, manfaat atau kegunaan dan khasiat atau dalam bahasa medis indikasi, aturan pakai Dextral Kaplet, cara minum/makan atau cara menggunakannya, juga akan menerangkan efek samping atau kerugian, pantangan atau kontra indikasi serta bahayanya, over dosis atau keracunan, dan farmakologi serta meknisme kerja dan harga dari obat Dextral Kaplet, dan inilah penjelasannya:

DEXTRAL
GOLONGAN
Obat Bebas Terbatas

KANDUNGAN
Tiap kaplet : Dekstrometorfan HBr 10 mg, Fenilpropanolamin HCl 12,5 mg, Klorfeniramini Maleat 1 mg, Gliseril Guaiakolat 50 mg.

INDIKASI
Untuk meringankan batuk dan pilek.

KONTRA INDIKASI
Penderita yang peka terhadap obat simpatomimetik lain (misalnya Efedrin, Pseudoefedrin, Fenilefrin), penderita tekanan darah tinggi berat, dan yang mendapat terapi obat anti depresan tipe penghambat monoamin oksidase (MAOI).
Penderita dengan gangguan jantung dan diabetes melitus.

PERHATIAN
Tidak boleh diberikan pada penderita yang peka terhadap obat simpatomimetik lain (misalnya Efedrin, Pseudoefedrin, Fenilefrin), penderita tekanan darah tinggi berat, dan yang mendapat terapi obat anti depresan tipe penghambat monoamin oksidase (MAOI).
Tidak boleh melebihi dosis yang dianjurkan.
Hati-hati penggunaan pada penderita tekanan darah tinggi atau yang mempunyai potensi tekanan darah tinggi atau stroke, seperti pada penderita dengan berat badan berlebih atau penderita yang telah berusia lanjut.
Bila dalam 3 hari gejala tidak berkurang segera hubungi dokter atau unit pelayanan kesehatan.
Hentikan penggunaan obat ini jika terjadi susah tidur, jantung berdebar, dan pusing.
Hati-hati penggunaan pada penderita dengan gangguan fungsi hati dan ginjal, glaukoma, hipertrofi prostat, hipertiroid, dan retensi urin.
Tidak dianjurkan penggunaan pada anak berusia kurang dari 6 tahun, wanita hamil dan menyusui, kecuali atas petunjuk dokter.
Selama minum obat ini tidak boleh mengendarai kendaraan atau menjalankan mesin.
Hati-hati penggunaan untuk penderita yang lemah dan hipoksia (kekurangan oksigen dalam jaringan).
Dapat menyebabkan depresi pernafasan dan susunan saraf pusat pada penggunaan dengan dosis besar atau pada pasien dengan gangguan fungsi pernafasan (misal : asma, emfesema). Hati-hati penggunaan bersamaan dengan obat lain yang menekan susunan saraf pusat.

EFEK SAMPING
Mengantuk, gangguan pencernaan, gangguan psikomotor, tekhikardia, aritmia, mulut kering, berdebar, retensi urin.

KEMASAN
Kaplet 15 x 10 biji.

DOSIS
Anak berusia 6-12 tahun : 3 kali sehari ½ kaplet.
Dewasa : 3 kali sehari 1 kaplet.

PENYAJIAN
Dikonsumsi bersamaan dengan makanan

PRINCIPAL
Molex Ayus Pharmaceutical.
 
Sumber : http://www.situsobat.com/2013/12/dextral-kaplet.html

Masyarakat pasti mengenal obat ini. Parasetamol dengan efek jempol.






Paracetamol adalah jenis obat yang termasuk kelompok analgesik atau pereda rasa sakit. Obat ini dipakai untuk meredakan rasa sakit ringan hingga menengah. Obat ini juga bisa dipakai untuk menurunkan demam. Dianjurkan untuk mengonsumsi paracetamol sebanyak 500 mg hingga 1 gram tiap 4-6 jam sekali.

Paracetamol mengurangi rasa sakit dengan cara mengurangi produksi zat dalam tubuh yang disebut prostaglandin. Prostaglandin adalah unsur yang dilepaskan tubuh sebagai reaksi terhadap rasa sakit. Paracetamol menghalangi produksi prostaglandin, sehingga tubuh menjadi tidak terlalu fokus pada rasa sakit. Paracetamol juga bekerja dengan memengaruhi bagian otak yang berfungsi mengendalikan suhu tubuh.

Berikut ini adalah klasifikasi dari parasetamol : (sumber : http://www.alodokter.com/paracetamol)

PARACETAMOL
Jenis obat
Analgesik
Golongan
Obat bebas
Manfaat
Meredakan rasa sakit dan demam
Dikonsumsi oleh
Dewasa dan anak-anak
Nama lain
Acetaminophen
Bentuk obat
Tablet, kapsul, obat larut, cairan yang diminum, supositoria, suntik dan infus

Paracetamol adalah jenis obat yang umum dan bisa dibeli secara bebas di apotek. Obat ini bisa berbentuk tablet, kapsul, atau cairan. Terdapat banyak merek obat-obatan paracetamol.

Peringatan:

  • Bagi wanita hamil dan menyusui, sesuaikan dengan anjuran dokter.
  • Harap berhati-hati bagi penderita gangguan ginjal, gangguan hati, malanutrisi, dehidrasi, dan orang yang sering mengonsumsi minuman keras (alkohol).
  • Untuk orang dewasa, jangan mengonsumsi lebih dari 4 gram per 24 jam.
  • Untuk anak-anak, pastikan dosis diberikan sesuai dengan umur. Jika ragu, hubungi dokter.
  • Jika terjadi alergi atau overdosis, segera hubungi dokter.

Mengonsumsi Paracetamol dengan Benar

Umumnya orang mengonsumsi paracetamol tanpa masalah dan tanpa mengalami efek samping. Walau demikian, pastikan obat ini cocok untuk gejala-gejala yang Anda alami dan tidak berlawanan dengan kondisi kesehatan fisik Anda. Minimal konsumsi 500 mg paracetamol tiap empat hingga enam jam bagi orang dewasa dan sesuaikan dosis yang tepat bagi anak-anak. Obat ini bisa diminum sebelum atau sesudah makan.

Jangan mengonsumsi paracetamol melebihi dosis yang ditentukan, terlalu banyak mengonsumsi obat ini bisa merusak organ hati. Apabila melewatkan waktu mengonsumsi paracetamol, jangan minum dua dosis sekaligus untuk bermaksud menggantikannya.
Bagi yang mengalami overdosis, segera bawa ke IGD dan bawa bungkus paracetamol yang dikonsumsi untuk diperlihatkan ke dokter.

Kenali Efek Samping dan Bahaya Paracetamol

Paracetamol jarang menyebabkan efek samping tertentu. Jika Anda memiliki keluhan setelah mengonsumsi obat ini, segera temui dokter.
  • Beberapa efek samping yang mungkin terjadi adalah:
  • Ruam, pembengkakan, kesulitan bernapas – gejala alergi
  • Tekanan darah rendah atau hipotensi
  • Trombosit dan sel darah putih menurun
  • Kerusakan pada hati dan ginjal – ketika mengalami overdosis

Sumber : http://www.alodokter.com/paracetamol

Selasa, 07 Maret 2017

LOGO KEMENKES BARU

LOGO KEMENKES BARU 





INILAH MAKNA LOGO BARU KEMENKES RI
Bertepatan upacara peringatan Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke-52 dengan tema Indonesia Cinta Sehat pada November lalu, Kementerian Kesehatan memperkenalkan logo barunya. Logo baru Kemenkes RI berbentuk palang dan hati dengan didominasi warna hijau dan biru turqoise. Selain itu, desain logo baru Kemenkes RI dibuat lebih sederhana tanpa ada tulisan Bakti Husada seperti logo sebelumnya.
Logo baru Kemenkes merupakan hasil sayembara. Pemenang sayembara tersebut adalah
desainer asal Jakarta bernama Kunto Baskoro yang berhasil menuangkan ide kreatifnya ke
dalam sebuah logo yang minimalis modern.

Menteri Kesehatan RI, Prof. Dr. dr. Nila Farid Moeloek, Sp.M(K), berharap logo baru
Kemenkes dapat memberikan suasana dan semangat baru dalam mewujudkan masyarakat sehat.

Semoga dapat mewujudkan tiga pilar program Indonesia Sehat, memunculkan semangat universal yang tulus dalam melayani, kata Menkes.

Lalu, apa sebenarnya makna di balik logo baru Kemenkes RI tersebut? Hal ini tertuang dalam Kepmenkes RI Nomor HK.02.02/MENKES/589/2016 tentang Penetapan Logo Kementerian Kesehatan. Di dalam peraturan yang ditandatangani oleh Menkes RI pada 14 November 2016 tersebut dinyatakan bahwa seluruh unit vertikal Kemenkes RI diminta untuk menyesuaikan paling lambat sampai dengan 31 Desember 2016.

Makna Logo Baru Kemenkes RI
Logo baru menampilkan tiga bidang warna biru turqoise yang melambangkan 3 Pilar Program Indonesia Sehat, yaitu: Penerapan Paradigma Sehat, Penguatan Pelayanan Kesehatan, dan Jaminan Kesehatan Nasional.

Bidang warna hijau terang berbentuk hati melambangkan semangat universal yang tulus dalam mewujudkan seluruh warga negara Indonesia yang sehat tanpa
membedakan suku bangsa, ras, sosial, dan budaya.

Inisial K, mewakili bentuk sederhana dari kata Kesehatan, makna verbal dari bidang lingkup kerja di Kementerian ini.

Lima ujung bidang yang membulat, mewakili nilai-nilai Kemenkes, yaitu: Pro rakyat, Inklusif, Responsif, Efektif, dan Bersih serta berlandaskan Pancasila.

Garis busur panah, mewakili target dan tujuan institusi Kemenkes RI yakni mewujudkan Indonesia Sehat sesuai dengan Pancasila dan Undang-undang Dasar
1945 yang pada dasarnya kesehatan merupakan hak semua warga negara Indonesia dan merupakan tanggung jawab bersama.

Pilihan warna biru turqoise melambangkan unsur sehat, kepercayaan, dan Integritas. Warna hijau terang memberikan efek ramah, hangat, dan semangat dalam
melayani. Sedangkan warna hitam melambangkan makna tegas dan formal selaku badan resmi negara dalam pembuat regulasi khususnya di bidang kesehatan.

Bakti Husada Sebagai Lambang Kesehatan untuk Upaya Kesehatan
Lambang Bakti Husada digambarkan palang hijau dalam bunga wijayakusuma dengan lima mahkota putih dan lima kelopak hijau itu, bermakna Pancakarsa Husada yang melambangkan tujuan pembangunan kesehatan sesuai dengan Sistem Kesehatan Nasional.

Sejak 2 November 1984 silam, Bakti Husada ditetapkan oleh dr. Suwardjono Surjaningrat, selaku Menteri Kesehatan kala itu sebagai lambang kesehatan untuk upaya kesehatan rakyat di seluruh Indonesia, tertuang dalam Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 569/Menkes/Per/XI/1984. Lambang Bakti Husada menggantikan pemakaian simbol Palang Hijau yang digunakan lebih dahulu untuk usaha kesehatan rakyat di Indonesia.

Munculnya logo baru Kementerian Kesehatan RI tidak menggantikan posisi Bakti Husada sebagai lambang upaya kesehatan di Indonesia. Logo baru hanya
diperuntukkan bagi unit vertikal yang kewenangannya berada langsung di bawah Kementerian Kesehatan RI.

S